RUANGLINGKUP DAN IMPLIKASI TEKNOLOGI
PENDIDIKAN
Makalah
Disusun
guna untuk memenuhi tugas kelompok Matakuliah Teknologi Pendidikan
Dosen
Pengampu : Turno M.Pd.
Disusun Oleh:
1.
Fadholi (2117)
2.
A. Ittaqi Abadan (2117346)
3.
Ulil Albab (2117)
Kelas
: L (Reguler Sore)
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
IAIN
(INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI)
PEKALONGAN
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Peningkatan mutu pendidikan merupakan isu
sentral di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Masalah ini telah lama
mencoba diatasi dengan berbagai cara namun belum optimal, termasuk teknologi
pendidikan yang merupakan bagian dari pendidikan yang berupaya dengan segala
caranya.
Dalam perkembangannya teknologi telah
mengalami inovasi-inovasi yang sangat maju termasuk dalam hal pendidikan,
teknologi untuk pembelajaran juga telah
mengalami kemajuan, tidak hanya sebagai sarana pembelajaran saja
melainkan juga digunakan sebagai suatu kompetensi yang harus dikuasai oleh
seorang pendidik, staf administrasi juga peserta didik.
Untuk mengetahui apa saja cakupan dari
teknologi pendidikan dalam upayanya memajukan pendidikan kita perlu mengetahui
apa saja ruang lingkup teknologi pendidikan itu sendiri, implikasinya dan peran
teknologi itu dalam pembelajaran.
Untuk itu dalam makalah ini kami akan mencoba
memaparkan apa saja ruang lingkup teknologi pendidikan, implikasi dan peran
teknologi dalam pendidikan
B. Rumusan masalah
1. Apa saja ruang
lingkup teknologi pendidikan?
2. Apa saja
implikasi dari teknologi pendidikan?
3. Apa peran dari
teknologi pendidikan dalam pembelajaran?
C. Tujuan
1. Mengetahui
ruang lingkup teknologi pendidikan
2. Mengetahui
implikasi dari teknologi pendidikan
3. Mengetahui peran
dari teknologi pendidikan dalam pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Ruang Lingkup Teknologi Pendidikan
1. Perspektif
teknologi pendidikan
Pertama, teknologi pendidikan dapat kita lihat
sebagai sebuah konstruk teoritik (theoritical construct) yaitu sebuah
abstraksi yang mencakup serangkaian ide dan prinsip tentang cara bagaimana
pendidikan dan pembelajaran harus dilaksanakan dengan menggunakan teknologi.
Hal ini hanya diperlukan karakteristik bahwa satu kesatuan teori intelektual
yang selalu dikembangkan melalui kegiatan penelitian.
Kedua, kita melihat teknologi pendidikan suatu
bidang garapan atau aplikasi ide-ide dan prinsip-prinsip teoritik untuk
memecahkan masalah-masalah konkrit dalam bidang pendidikan dan pembelajaran,
bidang ini meliputi teknik-teknik yang digunakan, aktifitas yang dikerjakan,
informasi dan sumber yang digunakan dan klien yang dilayani oleh para pelaksana
dalam bidang tersebut. Bidang garapan ini adalah lingkungan kegiatan yang
merangkum komponen konsep, keterampilan, prosedur dari sejumlah disiplin
akademik, bidang terapan yang lain dan memadukannya dalam bentuk aplikasi baru.
Ketiga, dapat dilihat bahwa teknologi
pendidikan sebagai suatu profesi suatu kelompok pelaksana tertentu yang
diorganisasikan, memenuhi kriteria tertentu, dan bergabung untuk membentuk
bagian tertentu dari bidang tersebut.[1]
Dari uraian tersebut, maka tidak satu pun dari
ketiganya lebih betul atau lebih baik karena semua memiliki perspektif yang
berbeda-beda tergantung dari cara memandang masing-masing yang kemudian dapat
juga berubah, tergantung dari apa yang dikerjakannya dalam hubungannya dengan
teknologi pendidikan.
Teknologi pendidikan merupakan proses yang
kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan,
organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan,
mengevaluasi, dan mengelola semua pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek
belajar manusia.
Dalam teknologi pendidikan pemecahan masalah
itu terjelma dalam bentuk semua sumber belajar yang didesain atau dipilih,
digunakan untuk keperluan belajar, sumber-sumber belajar ini diidentifikasikan
sebagai pesan, orang, bahan, peralatan, teknik, dan lingkungan. Proses analisis
masalah, penentuan cara pemecahan, pelaksanaan dan evaluasi pemecahan masalah
terdapat dalam fungsi pengembangan pendidikan dalam bentuk riset-teori, desain,
produksi, evaluasi-seleksi, logistik, pemanfaatan, proses pengarahan atau
koordinasi satu atau lebih fungsi-fungsi tersebut tercermin dalam fungsi
pengelolaan pendidikan yang meliputi pengelolaan organisasi dan pengelolaan
personel.
Sehingga dari uraian di atas didapatkan bahwa
teknologi pendidikan adalah teori yang berkenaan dengan cara bagaimana
masalah-masalah belajar diidentifikasi dan dipecahkan. Teknologi pendidikan merupakan
suatu bidang yang mencakup penerapan proses yang kompleks dan terpadu dalam
menganalisis dan memecahkan masalah-masalah belajar manusia. Dan teknologi
pendidikan merupakan profesi dalam bentuk usaha yang terorganisir untuk
menerapkan teori, teknik intelektual dan penerapan praktis teknologi
pendidikan.[2]
Ada lima kawasan teknologi pendidikan yang
harus dikembangkan untuk mengidentifikasi hubungan timbal balik dari teori dan
praktik pembelajaran serta penelitian yang dilakukan untuk melihat kebenaran
teori yang ada. Kawasan tersebut meliputi desain, pengembangan, pemanfaatan,
pengelolaan dan penilaian. Setiap kawasan tersebut memberikan kontribusi dalam
pengembangan teori dan praktik, adapun teori dan praktik dijadikan pengembangan
dalam kawasan teknologi tersebut. Tiap kawasan saling berkaitan sebagai suatu
kegiatan yang sistematik dan saling melengkapi.[3]
Kawasan
desain merupakan proses untuk menentukan kondisi belajar yang bertujuan
menciptakan strategi dan produk. Kawasan desain paling tidak meliputi empat
cakupan utama dari teori dan praktek, yaitu: desain sistem pembelajaran, desain
pesan, strategi pembelajaran, dan karakteristik pembelajaran.
Kawasan pengembangan adalah proses
penterjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik, seperti: teknologi
cetak, teknologi audio-visual, teknologi berbasis komputer, dan teknologi
terpadu. Karena pengertian teknologi yang utama adalah proses yang meningkatkan
nilai tambah, proses tersebut menggunakan dan atau menghasilkan produk
tertentu. Teknologi pendidikan harus membuktikan dirinya sebagai bidang kajian
atau disiplin keilmuan yang berdiri sendiri.[4] Kawasan
pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar,
kawasan ini membicarakan kaitan antara pembelajar dengan bahan atau sistem
pembelajaran.
Kawasan
pengelolaan meliputi pengendalian teknologi pembelajaran melalui perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervisi. Pengelolaan ini bermula dari
administrasi pusat media, program media dan pelayanan media. Pembauran
perputakaan dengan program media membuahkan ahli media sekolah. Program-program
media sekolah ini menggabungkan bahan cetak dan non cetak sehingga timbul
peningkatan penggunaan sumber-sumber teknologi dalam kurikulum. Sedangkan, kawasan
penilaian merupakan penentuan memadai atau tidaknya proses pembelajaran yang
mencakup analisis masalah, pengukuran acuan patokan, penilaian formulir dan
penilaian sumatif. Objek formal teknologi pendidikan adalah belajar pada
manusia baik sebagai individu maupun yang tergabung dalam organisasi.
2. Teknologi
pendidikan sebagai teori
Untuk memenuhi tolok ukur yang dituntut bagi
suatu teori maka dapat dilihat dari uraian berikut:
a. Adanya suatu
gejala, bahwa ada fenomena yang tidak sepenuhnya dapat dipahami jika hanya
menggunakan teori-teori yang ada tentang persoalan yang muncul dalam kegiatan
belajar manusia dan dengan teori inilah akan diidentifikasi dan dipecahkan.
b. Penjelasan, hal
ini berisikan sumber-sumber yang memungkinkan pemecahan masalah-masalaha,
fungsi-fungsi yang dipakai untuk mengadakan analisis masalah-masalah yang
kemudian ditentukan metode pemecahannya.
c. Perangkuman,
yaitu suatu batasan yang telah merangkum dan memasukkan hampir semua gagasan
dan hubungan- hubungan empirik yang
telah diidentifikasi atau telah diawali sejak munculnya minat pada masalah yang
ada.
d. Orientasi atau
arah, definisi yang dibuat menjelaskan pada sumber-sumber belajar,
fungsi-fungsi pengembangan dan manajemen kependidikan yang diterapkan pada
sumber-sumber serta pendekatan teknologis yang terpadu dan kompleks.
e. Sistematisasi,
yang meliputi skema untuk sistematisasi gejala, gagasan-gagasan dan praktek
yang relevan yang kemudian dikelompokan dan menghubungkannya.
f.
Identifikasi kesenjangan, sesuatu yang
memungkinkan untuk diidentifikasi melalui teori tersebut mengenai
masalah-masalah yang belum dipecahkan.
g. Melahirkan
strategi penelitian,
h. Prediksi,
mengenai apa yang akan terjadi jika teknologi pendidikan diterapkan dengan
maksud mengidentifikasi dan memecahkan masalah-masalah yang muncul
dalam kegiatan belajar mengajar.
i.
Satu atau srangkaian prinsip.
3. Teknologi
pendidikan sebagai bidang
Ada dua tolok ukur lainnya setelah
mendefinisikan suatu bidang agar dikatakan bahwa teknologi pendidikan merupakan
satu bidang yang terlibat dalam penggunaan proses terpadu dan kompleks untuk
menganalisis dan memecahkan masalah dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu:
a. Teknik
intelektual yang unik, karena memiliki satu cara pendekatan bagi pemecahan
masalah-masalah, tiap fungsi pengembangan mempunyai teknik tersendiri yang
berkaitan dengannya. Namun dalam teknologi pendidikan melebihi dari jumlah
bagian-bagiannya sehingga perlu adanya sinergi yang kemudian menghasilkan hasil
diluar dugaan, teknik inilah yang tidak terdapat dalam bidang lain yang
menggunakkannya.
b. Penerapan
praktis, dengan penerapan teknologi pendidikan praktis mempunyai dampak yang
penting dalam proses khusus pendidikan, mengubah teknik dalam disain, produksi,
dan evaluasi pembelajaran. Hasilnya adalah terjadinya perubahan drastis dalam
peranan sistem sekolah dan guru perorangan.
4. Teknologi
pendidikan sebagai profesi
Tolok ukur untuk penetapan profesi supaya
diakui dan diterima, meliputi:
a. Latihan dan sertifikasi
b. Standar dan
etik, adanya kode etik untuk para ahli teknologi pendidikan.
c. Kepemimpinan,
dengan adanya konferensi kepemimpinan dan program-program pemagangan.
d. Asosiasi dan
komunikasi
e. Pengakuan
sebagai suatu profesi
f.
Profesi memihak
g. Hubungan dengan
profesi-profesi lain[5]
B. Implikasi intruksional
teknologi pendidikan
Teknologi pendidikan dalam pengajaran adalah
kajian dan praktik untuk membantu proses belajar dan meningkatkan kinerja dengan membuat,
menggunakan,
dan mengelola
proses dan sumber teknologi yang
memadai. Para ahli teknologi pendidikan berpendapat
bahwa peranan utama teknologi pendidikan adalah untuk membantu meningkatkan
efisiensi yang menyeluruh dalam proses belajar mengajar.
Penerapan teknologi pendidikan dalam pendidikan
hendaknya
membuat proses
pendidikan pada umumnya dan proses
belajar mengajar pada khususnya lebih efisien,
lebih efektive dan memberikan nilai
tambah yang positif.
Efektif dan efesien berarti upaya
pendidikan yang
dilakukan hendaknya
dapat mencapai tujuan yang telah digariskan
dengan sedikit mungkin mengeluarkan biaya, tenaga, dan waktu. Kondisi seperti tersebut di atas dimungkinkan karena teknologi
pendidikan
memiliki beberapa
implikasi dalam
pembelajaran diantaranya :[6]
1.
Potensi teknologi
pendidikan
Potensi sebagaimana yang dikemukakan oleh
Ely
dalam Sadiman yaitu dapat meningkatkan produktivitas
pendidikan dengan jalan
:
a. Mempercepat laju belajar;
b. Membantu guru untuk menggunakan waktunya secara lebih baik; dan
c.
Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga guru dapat lebih banyak membina dan mengembangkan kegairahan belajar anak. Dengan demikian guru akan lebih banyak berfungsi sebagai
manajer pembelajaran.
d.
Memberikan pendidikan yang sifatnya lebih individual dengan jalan: mengurangi kontrol guru
yang kaku dan konvensional, memberikan
kesempatan anak belajar secara maksimal, dapat melayani karakteristik individu yang berbeda-beda, karena adanya
berbagai pilihan sumber belajar. memberikan dasar yang ilmiah pada pengajaran dengan jalan: perencanaan
program pengajaran yang lebih sistimatis;
dan pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi
penelitian tentang
prilaku manusia.
e.
Lebih memantapkan pengajaran
dengan
jalan: meningkatkan kemampuan guru dengan berbagai media komunikasi, dan penyajian data informasi secara
lebih kongkrit.
f.
Kemungkinan
belajar secara seketika,
karena
dapat :mengurangi
jurang pemisah antara pelajaran di dalam dan di
luar sekolah, memberikan
pengetahuan langsung
apa
yang ada di luar sekolah dapat dibawa masuk ke kelas.
2.
Fungsi teknologi
pendidikan
a.
Sebagai sarana bahan ajar yang ilmiah dan obyektif.
b.
Sebagai sarana untuk
memotifasi
peserta
didik yang semangat belajarnya rendah.
c.
Sebagai sarana untuk
membantu peserta didik mempresentasikan apa yang mereka ketahui
d.
Sebagai sarana untuk
meningkatkan efektifitas
pembelajaran.
e.
Sebagai sarana mempermudah
penyampaian materi.
f.
Sebagai sarana untuk
mempermudah desain pembelajaran.
g.
Sebagai media
pendukung
pelajaran dengan mudah
h.
Sebagai sarana pendukung
terlaksananya
program pembelajaran yang sistematis
i.
Sebagai sarana meningkatkan keberhasilan pembelajaran.
3.
Manfaat
Teknologi Pendidikan
Mengenai manfaat teknologi pendidikan dalam pembelajaran sangatlah banyak dan hal ini tergantung dari siapa yang
memanfaatkannya. Berikut adalah beberapa
manfaat dari teknologi
pembelajaran bagi
pendidik dan peserta didik.
Manfaat
bagi pendidik diantaranya: pendidik dapat lebih memudahkan tercapainya
tujuan
pendidikan;
pendidik dapat mempermudah desain pembelajaran; pendidik dapat menunjang
metode pembelajaran;
pendidik
dapat lebih meningkatkan efektifitas
Pembelajaran;
pendidik lebih mudah menyampaikan materi pembelajaran; pendidik
dapat
mengefisiensikan waktu;
dapat menjadi daya dukung
pengajaran seorang pendidik.
Manfaat bagi
peserta didik diantaranya: peserta didik dapat lebih cepat menyerap materi pelajaran yang diberikan oleh
pendidik; peserta didik
menerima
materi pembelajaran dengan senang; peserta didik dapat mempresentasikan apa
yang
mereka ketahui; peserta
didik
tidak
bosan
dengan cara penyampaian materi pembelajaran secara verbal.
4.
Peran Teknologi
Pendidikan
Dalam Pembelajaran
Ada sejumlah peran dari memperkenalkan teknologi di bidang pendidikan. Telah ada
dampak positif
dari
teknologi pada pendidikan. Dengan menggunakan potensi teknologi, kecepatan dan gaya belajar telah mengalami perubahan dan
komunikasi telah menjadi
lebih mudah. Berikut adalah beberapa peranan dari teknologi
pendidikan:
a.
Membantu
siswa
meningkatkan kemampuan belajar mereka. Karena itu adalah salah satu
bidang yang terus berubah.
b.
Informasi dapat digambarkan dalam berbagai cara dengan bantuan bahan studi.
c.
Karena Internet adalah media utama, maka siswa tidak harus membawa ransel yang berat penuh dengan buku. Mereka dapat berjalan
dengan nyaman ke kelas di mana
peralatan tersebut
sudah ditempatkan.[7]
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari pembahasan di atas dapat kita pahami
bahwa ruanglingkup teknologi pendidikan meliputi kajian tentang teknologi
pendidikan sebagai teori, bidang garapan dan sebagai profesi. Adapun kaitannya
dengan pengembangan teknologi pendidikan menyangkut kawasan meliputi desain,
pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian.
Implikasi yang terpenting dari teknologi
pendidikan adalah supaya pembelajaran dapat dilakukan secara efektif dan
efisien serta positif yang berarti upaya pendidikan yang dilakukan hendaknya
dapat mencapai tujuan yang telah digariskan
dengan sedikit mungkin mengeluarkan biaya, tenaga, dan waktu.
Peran teknologi pendidikan sangat penting
dalam pembelajaran, dengan menggunakan
potensi teknologi, kecepatan dan gaya belajar telah
mengalami
perubahan dan komunikasi telah menjadi lebih mudah.
B. Saran
Dengan tersusunnya makalah ini kami berharap kita
semua dapat mengetahui ruang lingkup dan implikasi dari teknologi pendidikan.
Tentunya dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semuanya demi
sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penyusun khususnya
juga para pembaca umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Majid. Abdul, 2004, Pendidikan
Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Hasibuan. Nasirudin, 2015. Pengembangan Pendidikan Islam Dengan Implikasi Teknologi Pendidikan, FITRAH, Vol. 01 No. 2 Juli – Desember.
Miarso. Yusufhadi, 2005, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Cetakan
ke-2, Jakarta:PRENADA MEDIA.
Prawiladilaga. Dewi Salma,
2004, Mozaik
Pendidikan, Jakarta: Kencana.
Satuan Tugas Definisi dan Terminologi AECT, 1994, Definisi Teknologi Pendidikan,
cetakan Kedua, Jakarta: Cipta Prakarsa Sehati Offset.
[1] Satuan Tugas Definisi dan Terminologi
AECT, Definisi Teknologi Pendidikan,cetakan kedua(Jakarta: Cipta
Prakarsa Sehati Offset,1994), hlm 19-20
[3]
Abdul Majid, Pendidikan Agama
Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004),hlm 161
[4]
Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi
Pendidikan, Cetakan ke-2,(Jakarta: PRENADA MEDIA, 2005), hlm 62
[6] Dewi Salma Prawiladilaga, Mozaik
Pendidikan,( Jakarta: Kencana, 2004), hlm. 54
[7]
Nasirudin Hasibuan,
Pengembangan Pendidikan Islam Dengan Implikasi Teknologi Pendidikan, FITRAH, Vol. 01 No. 2 Juli – Desember 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar